Kamis, 30 Januari 2014

Mengenal Penyakit Pada Peternakan Ayam Petelur

Penyakit pada ayam petelur diartikan sebagai disfungsi organ, yakni tidak berfungsinya secara normal organ ayam yang terinfeksi oleh mikroorganisme penyebab penyakit, baik itu organ pencernaan, pernafasan, central neuro system (CNS) maupun organ reproduksi yang secara langsung berhubungan dengan pembentukan dan distribusi telur.

Munculnya permasalahan ini disinyalir akibat kelalaian peternak, misalnya minimnya kandungan nutrisi bahan pakan yang diberikan pada ayam peliharaannya. Disamping itu, faktor penyakit juga didaulat sebagai salah satu penyebab terjadinya penurunan produksi telur.

Diantara jenis penyakit tersebut adalah ND, AI, AE Virus, IB, Mycoplasma gallisepticum dan Paramyxoviruses lainnya, namun yang sering menjadi buah bibir peternak layer, Technical Services, Praktisi Perunggasan dan Akademisi adalah IB, ND dan Egg Drop Syndrome (EDS 76).

Waspadai EDS 76

EDS 76 merupakan penyakit pada ayam petelur yang menyerang ayam petelur pada periode pertumbuhan dan periode bertelur. Penyakit ini disebabkan oleh Hemagglutinating adenovirus. Agen ini mampu mengaglutinasi eritrosit ayam, sehingga ayam yang terinfeksi akan mengalami anemia, hal ini terlihat dari penampakan luar tubuh ayam, yakni kepucatan pada vial dan jengger. Secara ekonomi, penyakit ini menimbulkan kerugian pada peternak karena tidak tercapainya produksi yang optimal.

Ayam yang terinfeksi agent EDS 76 tidak memperlihatkan gejala yang spesifik. Secara umum ayam kelihatan sehat, tetapi produksi telur dapat turun sampai 40% selama 4-10 minggu. Pakar perunggasan Fakultas Kedokteran Hewan UGM Prof drh Charles Rangga Tabbu MSc PhD menyatakan, “Gejala awal EDS 76 tersifat dari kehilangan warna kerabang pada telur yang berwarna coklat. Gejala ini diikuti oleh adanya telur yang mempunyai kerabang tipis, kerabang lembek atau tanpa kerabang sama sekali. Telur dengan kerabang tipis biasanya bertekstur kasar menyerupai kertas pasir atau bergranula pada salah satu ujungnya.”

Pada infeksi alami ditemukan adanya penurunan ukuran telur, sedangkan pada infeksi buatan ukuran telur tetap normal. Beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa ayam yang terinfeksi Hemagglutinating adenovirus dapat menurunkan viskositas pada putih telur, yakni putih telur yang berada pada bagian luar menjadi lebih encer menyerupai air, sedangkan putih telur yang terletak pada bagian dalam di sekitar kuning telur relatif normal. Disamping itu, umur ayam saat terinfeksi agent EDS 76 pun dapat mempengaruhi kualitas putih telur. Hal ini sering dilaporkan oleh para pakar perunggasan dunia bahwa anak ayam yang terinfeksi pada umur sehari (DOC) akan menghasilkan telur yang mempunyai putih telur lebih encer dengan ukuran telur yang lebih kecil.

Gejala klinik lainnya yang juga dapat teramati pada kasus EDS 76 adalah kegagalan ayam mencapai target produksi telur atau tertundanya waktu produksi telur. Gejala ini muncul akibat ayam terinfeksi agent EDS 76 dapat memproduksi antibody sebelum periode laten infeksi muncul. Menurut Prof Charles, periode laten infeksi ditandai dengan terjadinya penurunan produksi telur yang bisa mencapai kisaran 50% dan terjadinya halangan untuk mencapai puncak produksi.

Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan unggas lain seperti itik dan angsa yang terpapar virus EDS 76. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa itik dan angsa merupakan inang yang baik untuk virus EDS 76, artinya keberadaan itik dan angsa dapat mempercepat proses penyebaran EDS 76 ke unggas lain yang belum tertular. Perpindahan virus EDS 76 juga bisa melalui pemakaian jarum suntik yang telah terkontaminasi virus EDS 76.

Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara memilih DOC dari telur yang induknya tidak tertular EDS 76. Hal ini beralasan bahwa EDS 76 dapat menular secara vertikal yakni melalui telur. Namun ditegaskannya bahwa kebanyakan breeder telah mengeliminasi virus EDS 76, sehingga kemungkinan penularan secara vertikal menjadi sangat kecil. Penularan secara horizontal perlu mendapat perhatian peternak. Hal terkait dapat dilakukan kegiatan berupa penerapan praktek manajemen seoptimal mungkin di kandang.

Praktek manajemen yang dianjurkan Guru Besar staff dan pengajar bagian Patologi FKH UGM ini adalah sanitasi dan desinfeksi yang ketat. Disamping itu, peternak dianjurkan untuk tidak menggunakan air minum dari sumber yang pernah tercemar oleh feses atau leleran tubuh lainnya dari itik, angsa dan beberapa jenis unggas lainnya.

Namun, bila kondisi usaha peternakan mengharuskan tetap menggunakan sumber air yang tercemar feses unggas yang terinfeksi, maka peternak diminta untuk melakukan sanitasi dan desinfeksi terlebih dahulu dengan cara klorinasi sebelum air tersebut diberikan kea yam peliharaannya. Tindakan lain yang dapat dilakukan peternak untuk mencegah meluasnya EDS 76 adalah dengan melalui vaksinasi. Saat ini vaksin yang tersedia adalah vaksin killed atau vaksin in aktif yang diberikan pada ayam dara dalam kurun waktu 3-4 minggu sebelum bertelur atau pada kisaran umur 14-16 minggu.

Infectious Bronchitis
Infectious Bronchitis (IB) merupakan penyakit akut pada ayam petelur yang menyerang saluran pernafasan ayam dan sangat mudah menular pada ayam dalam satu kelompok atau antar kelompok lainnya. Penyakit ini tersifat oleh adanya ngorok basah akibat adanya cairan dalam trachea, batuk dan bersin. Kejadian penyakit pada anak ayam tersifat oleh adanya gejala kesulitan bernafas yang ditandai oleh pernafasan melalui mulut atau gasping sedang pada ayam petelur tersifat oleh adanya penurunan produksi telur yang terjadi secara mendadak. Dikalangan peternak, kasus IB dipandang cukup serius. Hal ini disebabkan karena IB dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, penurunan efisiensi pakan dan merupakan salah satu penyakit kompleks pada saluran pernafasan terutama bila terjadi kolaborasi dengan E. coli dan Mycoplasma gallisepticum. Disamping itu, penurunan produksi telur dalam jumlah dan mutu sering terjadi, serta biaya penanggulangan penyakit yang tinggi dan kompleks menjadikan IB sebagai penyakit strategis pada ayam petelur.

Virus IB dapat menyebar secara cepat dari ayam yang satu ke ayam lainnya dalam suatu kandang. Gejala sakit pada ayam yang terinfeksi dapat dilihat dalam waktu 48 jam. Penularan virus IB dapat terjadi secara langsung maupun secara tidak langsung. Penularan secara langsung terjadi melalui leleran tubuh ataupun feses ayam yang sakit kepada ayam yang peka dengan virus ini. Salah satu cara penularan yang penting adalah penularan melalui udara yang tercemar oleh virus IB. Penularan secara tidak langsung biasanya melalui anak kandang, alat atau perlengkapan peternakan, tempat telur (egg tray), kandang bekas ayam sakit, bangkai ayam sakit dan keberadaan rodensia di sekitar lingkungan kandang.

Kejadian IB pada ayam berlangsung cepat, yakni dengan masa inkubasi 18-36 jam, hal ini tergantung pada dosis virus dan rute infeksi. Infeksi dapat bersifat asimptomatik dengan menunjukkan gejala gangguan pernafasan atau yang berhubungan dengan abnormalitas pada system reproduksi. Disamping itu, dapat juga ditemukan adanya penurunan berat badan yang disertai oleh depresi dan gangguan pertumbuhan yang dapat dihubungkan dengan lesi-lesi pada saluran pernafasan dan ginjal.

Gejala penyakit IB berbeda pada setiap tingkatan umur. Pada anak ayam gejala klinik yang sering muncul adalah :
(1) batuk, sesak nafas, ngorok dan keluar lendir dari hidung,
(2) mata berair yang diikuti dengan pembengkakan sinus,
(3) anak ayam yang terpapar menunjukkan lemah dan lesu serta cenderung berkerumun di bawah pemanas,
(4) lendir dan eksudat yang menyerupai keju terkumpul dalam trakea bagian bawah dan bronki, kondisi ini dapat menimbulkan kematian,
(5) penyakit dapat berlangsung selama 5-21 hari dengan angka kematian 0-40%.

Sementara itu, kasus pada ayam dewasa dicirikan dengan :
(1) tingkat produksi telur akan menurun yang diikuti dengan perubahan bentuk kerabang telur, yakni kasar dan lembek,
(2) kualitas telur yang dihasilkan jelek,
(3) ayam yang tertular pada bagian akhir dari tahun produksi biasanya memperlihatkan produksi telur yang sangat menurun, biasanya berlanjut ke peristiwa ganti bulu,
(4) membutuhkan waktu yang panjang untuk proses penyembuhan (recovery),
(5) pada pemeriksaan patologi, ditemukan saluran telur yang mengeras atau sebagian menutup yang menunjukkan petelur palsu, (6) jalan penyakit berkisar antara 4-10 hari dengan angka kematian 0,5%.

Pencegahan IB dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengamanan biologis dan pelaksanaan aspek manajemen lainnya secara optimal. Hal ini ditujukan untuk menghilangkan faktor pendukung atau sumber infeksi virus IB. Pembatasan umur dalam satu flok pemeliharaan diperlukan untuk menghindari kemungkinan penularan virus IB dari kelompok umur yang satu ke kelompok umur lainnya.

Pencegahan yang efektif adalah dengan program vaksinasi. Program vaksinasi harus mempertimbangkan 3 titik kritis yakni type vaksin, waktu dan cara vaksinasi. Yang terpenting dari ketiganya adalah waktu yang tepat untuk melakukan vaksinasi. Penentuan kapan vaksinasi itu dilakukan adalah penting karena campur tangan yang kuat antara maternal antibodi dan virus vaksin. Artinya, jika vaksin diberikan dimana level maternal antibodi masih tinggi, virus vaksin akan dinetralisir dan konsekuensinya flok tersebut tidak dilindungi. Sebaliknya, jika pemberian vaksin terlambat, virus lapangan akan menginfeksi ayam tersebut hingga terjadilah wabah.

Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan ayam yang sakit dan kotorannya. Penularan lainnya dapat juga melalui ransum, air minum, kandang, tempat ransum atau tempat minum, peralatan kandang lainnya yang tercemar, melalui pengunjung, serangga, burung liar dan angin atau udara yang dapat mencapai radius 5 Km. Virus ND ditemukan juga dalam jumlah tinggi selama masa inkubasi sampai masa kesembuhan. Virus ini terdapat pada udara yang keluar dari pernafasan ayam, kotoran, telur-telur yang diproduksi selama gejala klinis dan dalam karkas selama infeksi akut sampai kematian.

Gejala ND dapat diamati melalui (1) gejala pernafasan seperti bersin-bersin, batuk, sukar bernafas, megap-megap dan ngorok, (2) gejala syaraf berupa sayap terkulai, kaki lumpuh (jalan terseret), jalan mundur (sempoyongan) serta kepala dan leher terpuntir yang merupakan gejala khas penyakit ini dan (3) gejala pencernaan meliputi diare berwarna hijau, jaringan sekitar mata dan leher bengkak, pada ayam petelur produksinya berhenti, kalau sudah sembuh kualitas telurnya jelek, warna abnormal, bentuk dan permukaannya abnormal dan putih telurnya encer. Hal ini disebabkan oleh karena organ reproduksinya tidak dapat normal kembali. Umumnya kematian anak ayam dan ayam muda lebih tinggi dibandingkan ayam tua.

Sejauh ini belum ada satu jenis obat yang efektif yang dapat menyembuhkan ayam yang menderita penyakit ini. Penanggulangan penyakit ND hanya dapat dilakukan dengan dengan tindakan pencegahan (preventif) melalui program vaksinasi yang baik. Ada dua jenis vaksin yang dapat diberikan yaitu vaksin aktif dan vaksin inaktif. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang telah dilemahkan, diantaranya yang banyak digunakan adalah strain Lentogenic terutama vaksin Hitchner B-1 dan Lasota. Vaksin aktif ini dapat menimbulkan kekebalan dalam kurun waktu yang lama sehingga penggunaan vaksin aktif lebih dianjurkan dibanding vaksin inaktif.

Sumber :
http://pertaninak.blogspot.com/2013/05/penyakit-pada-peternakan-ayam-petelur.html
Read More..

Mengantongi laba dari usaha pembuatan tea bag

Laris manisnya penjualan teh, jamu, dan kopi dalam kantong celup mendorong permintaan kantong celup atau tea bag. Meski masih melayani permintaan dari pelaku usaha di tingkat menengah dan UKM, produsen kantong celup ini bisa meraup omzet puluhan hingga miliaran rupiah saban bulan. Maklum, pemain di usaha ini masih sedikit.

Ternyata memproduksi kantong celup atau tea bag bisa menghasilkan omzet hingga miliaran rupiah saban bulan. Maklum, tea bag yang sebelumnya hanya digunakan untuk kantong teh celup ini mulai digunakan juga oleh produsen kopi dan bahkan produsen jamu untuk mempermudah penyajian.
Lebih menarik lagi, meski kebutuhan kantong celup ini makin besar, ternyata pemain di bisnis ini tidak begitu banyak. Itulah sebabnya, Suhartono, pemilik Indo Multi Creative di Surabaya, Jawa Timur, begitu tekun menggeluti usaha pembuatan kantong celup ini. "Saya sudah memproduksi kantong celup ini sejak tahun 1998," ujar Suhartono.

Meski masih sedikit pengusaha yang memproduksi kantong celup ini, Suhartono mengakui persaingan bisnis ini kian ketat. "Hal itu terlihat dengan harga yang makin kompetitif," lanjutnya.

Suhartono hanya memasok produk kantong celup ini ke produsen teh skala menengah dan UKM. "Produsen teh celup raksasa yang menjadi pasar utama di bisnis ini biasanya memiliki unit pembuatan tea bag sendiri," ujarnya.

Indo Multi menjual tea bag dengan harga Rp 135 per piece. Ia mengaku, dalam sebulan dapat menjual hingga 100.000 kilogram tea bag. Asal tahu saja, berat setiap kantong celup rata-rata dua gram. Dengan produksi sebanyak itu, berarti Suhartono mampu memproduksi sebanyak 50 juta kantong celup per bulan.

Selain menjual kantong celup jadi, Suhartono juga menjual filter paper yakni bahan baku pembuatan kantong celup. Dalam sebulan, ia mampu menjual hingga 10 rol dengan harga per rol berkisar Rp 750.000 hingga Rp 1 juta. Satu rol filter paper bisa dipakai untuk pembuatan 50.000 kantong celup.

Meski enggan menyebut perolehan omzet, namun dengan volume penjualan sebesar itu, diperkirakan Suhartono bisa merengkuh omzet hingga Rp 6 miliar lebih per bulannya.

Pemain lain di bisnis ini adalah Edi Setyo Budi. Pemilik UD Raya Kudus yang memproduksi kantong celup selalu menuai kenaikan permintaan setiap bulan. Bahkan, saking banyaknya pesanan, Edi mengaku kewalahan memenuhi lantaran kapasitas produksinya masih terbatas. Padahal, dia memulai bisnis ini secara tak sengaja.

Bisnis asli Edi sebenarnya adalah teh herbal yang dikemas dalam kantong celup. Karena dia sering kesulitan mencari kantong celup, akhirnya Edi memutuskan untuk memproduksi sendiri kantong celup itu. "Dengan membuat kantong sendiri, saya bisa menekan produksi teh herbal," ujarnya.

Dengan dibantu lima karyawan, "Dalam sehari, kami baru mampu memproduksi 15.000 tea bag atau sebanyak 450.000 kantong per bulan," ujar Edi. Nah, sebanyak 350.000 tea bag digunakan Edi untuk produk teh herbalnya sedangkan sisanya, sebanyak 100.000 kantong, dia lempar ke pasar.

Edi banyak melayani pesanan dari produsen jamu tradisional dan produsen kopi. "Tapi saya baru menerima pesanan dari pengusaha kelas UKM," ujarnya merendah.

Pria 31 tahun ini menjual kantong celup dengan harga Rp 150 per buah. Ia mengklaim kantong celupnya tergolong produk premium karena memakai jenis kertas yang lebih tebal.

Tak hanya menjual kantong celup, seperti juga Suhartono, Edi juga menyediakan filter paper atau kertas sebagai bahan baku tea bag. Edi membanderol harga bahan baku kantong celup yang masih diimpor dari Taiwan, China, dan Jerman tersebut seharga Rp 500.000 per rol. Dalam sebulan, Edi bisa menjual hingga lima rol filter paper. "Tiap rol bisa dibuat hingga 30.000 kantong celup," jelas Edi.

Dari usaha pembuatan kantong celup dan penjualan filter paper ini, sarjana teknik elektro dari sebuah universitas di Yogyakarta ini mengaku mampu meraup omzet hingga Rp 20 juta per bulan dengan keuntungan 30%.
Read More..

Kamis, 23 Januari 2014

Seminar Open House


Info Desain Seminar Open House

  • Software Pembuat : Corel Draw 12 atau X2 
  • Platform : Microsoft Windows 
  • Jenis : Disain Baliho 
  • Format File : cdr 
  • Keunggulan : Baliho ini mengundang para tamu untuk mengikuti seminar Open House 
Read More..

Rabu, 22 Januari 2014

5 Kegunaan Tanaman Tutup Bumi

Tanaman Tutup Bumi yang juga dikenali sebagai Elephantopus Scaber selalunya tumbuh di tepi jalan, tempat letak kereta, tanah terbuka dan di kawasan padang rumput. Malah ia juga boleh dijadikan sebagai tanaman hiasan di rumah anda.

Walau tanaman tutup bumi ni senang ditemui, tapi adakah anda tahu tentang kegunaannya dari sudut penjagaan kesihatan diri?

Tutup Bumi (Elephantopus Scaber) 1

Tutup Bumi (Elephantopus Scaber) 1 - Prof KMS@Flickr



Percaya atau tidak, para pengamal perubatan tradisional mengakui yang ia boleh merawat selesema, sakit tekak, anemia bagi wanita dan kanak-kanak, batuk serta masalah haid tidak teratur.


Petua ringkas menggunakan tanaman tutup bumi bagi merawat 5 masalah di atas adalah seperti berikut;


A. Selsema dan Sakit Tekak

1. Ambil kesemua bahagian tanaman tutup bumi dan bersihkannya.

Tutup Bumi (Elephantopus Scaber) 2

Tutup Bumi (Elephantopus Scaber) 2 - dinesh_valke@Flickr



2. Setelah bersih, rebuskan ia hingga mendidih.

3. Bila dah mendidih, biarkan seketika air rebusan tersebut.

4. Kemudian, tapiskannya ke dalam gelas dan minumlah secara perlahan-lahan.


B. Anemia (Wanita dan Kanak-Kanak)

1. Ambil bahagian akar tutup bumi sahaja.

2. Bersihkan akar tersebut dan rebuskan sampai ia mendidih.

3. Kemudian biarkan air rebusan tadi suam, tapiskan ia dan minumlah dengan perlahan.


C. Batuk

1. Ambil beberapa helai daun tutup bumi.

2. Bersihkannya dan salai(layur) daun tersebut di atas api.

3. Akhir sekali, gosokkanlah daun tersebut pada bahagian leher anda.


D. Haid Tidak Teratur

1. Ambil hanya bahagian batang dan daun tutup bumi saja.

2. Bersihkannya dan rebus bahagian tersebut sampai mendidih.

3. Seperti biasa, lepas dah mendidih biarkan ia seketika.

4. Setelah agak-agak suam, barulah anda tapis air rebusan tadi ke dalam gelas dan minumlah ia perlahan-lahan.


Begitulah serba ringkas khasiat tanaman tutup bumi dan cara penggunaannya. Mudah-mudahan ia memberi manfaat dan nilai tambah kepada anda sekeluarga.


Selamat Mencuba!
Read More..

Atap Bangunan Bertingkat di Belakang Rumah



Jika anda bermaksud menambah bangunan bertingkat di bagian belakang rumah anda, mungkin beberapa sketsa desain atap berikut ini dapat membantu.


Gambar diatas adalah sketsa tampak samping bentuk rumah asli, dengan halaman belakang yang masih kosong pada gambar di sebelah kanan rumah, bagian depan rumah di sebelah kiri gambar.


Pada gambar diatas terlihat tampak samping rumah jika ditambah bangunan bertingkat dibagian belakang rumah. Tampak adanya saluran air di bagian tengah yang menampung air dari atap tingkat kedua dan sebagian air dari atap rumah asli. Atap rumah asli cenderung bocor karena kejatuhan air dari atap tingkat kedua. Dibutuhkan saluran air di belakang tingkat kedua agar air tidak jatuh ke halaman tetangga. Desain seperti ini sering dipilih, padahal desain ini mempunyai resiko kebocoran yang tinggi dan tidak ekonomis.


Bangunan bertingkat dengan atap asbes gelombang, digambarkan sebagai garis abu-abu. Pada desain ini tidak perlu adanya saluran air pada tingkat kedua. Air dari atap tingkat kedua semuanya dialirkan ke bagian depan, dan berkumpul pada saluran air di rumah asli. Bagian belakang atap rumah asli menggunakan asbes gelombang agar mengurangi tempias akibat kejatuhan air dari atap tingkat kedua.


Desain yang ini menurut saya paling bagus. Atap bangunan belakang menggunakan asbes gelombang, air dari atap ini dibuang ke depan semuanya sehingga tidak perlu saluran air. Atap dari rumah asli dirubah rangkanya, sehingga ujung bagian atas atap menempel pada bangunan tingkat dua di belakang. Atap rumah asli dapat menggunakan genteng metal untuk menambah keindahan. Pada desain ini sama sekali tidak ada saluran air, sehingga kecil kemungkinan bocor dan menghemat biaya pembangunan dan pemeliharaan. Anda dapat menaikkan plafon di rumah asli agar menjadi lebih luas. Dapat juga membuat ruangan di loteng rumah asli, tapi harus dipertimbangkan berat material dan barang yang diisi ke ruangan tersebut, kecuali jika pondasi dan tiang pada rumah asli diperkuat. Diantara atap bagian depan dan atap bagian belakang, dapat disisipkan jendela atau ventilasi untuk ruangan ditingkat kedua.

Air hujan yang mengalir ke depan rumah berguna untuk mengairi tanaman di taman di halaman depan. Air hujan tersebut dapat ditampung dalam tanki air atau tandon, atau dikumpulkan dalam lubang atau sumur resapan (biopori) agar meresap ke dalam tanah. Air hujan yang meresap ke dalam tanah lebih bagus kualitasnya daripada air buangan atau air got / parit yang meresap ke dalam tanah. Karena air got sudah terkontaminasi dengan zat kimia seperti deterjen, dan kontaminan lainya. Air hujan yang meresap ke dalam tanah akan membantu mengurangi resiko banjir. Selanjutnya air tanah yang berkualitas baik tersebut dapat dipompa ke atas untuk mencukupi kebutuhan air keluarga yang menempati rumah tersebut. Dalam waktu sekitar 2 tahun menggunakan air tanah yang dipompa, biasanya lebih murah daripada menggunakan air PAM (Perusahaan Air Minum).

Perlu menjadi perhatian bahwa air hujan yang ditampung dalam tanki (tandon) tidak baik untuk dijadikan air mimum karena kurangnya kadar mineral. Air hujan yang langsung dijadikan air minum akan menyerap dan menguras mineral dari tubuh Anda, bukan memberikan mineral ke tubuh Anda. Terlalu banyak minum air hujan akan menyebabkan tulang keropos dan gigi rontok.

Air hujan yang sudah menyerap ke dalam tanah dapat dijadikan air minum karena sudah menyerap dan mengandung berbagai mineral dari tanah yang dibutuhkan tubuh. Jika Anda terpaksa menggunakan air hujan untuk langsung dijadikan air minum, tanpa penyerapan ke dalam tanah, maka Anda perlu menambah asupan makanan yang kaya mineral seperti kalsium (kapur), zat besi, magnesium, seng (zinc), dan lain-lain.

Jangan lupa check kemiringan atap untuk mengurangi resiko kebocoran.

Rumah dengan atap yang membuang air ke depan akan tampak seperti gambar paling atas.
Read More..

Video Hantu Lawang Sewu

Video Hantu Lawang Sewu - Yang mana lawang sewu adalah musium belanda di mana kita bisa melihat jaman duluh di sana dengan adanya lawang sewu anda bisa mengerti sejara tentang belanda, jepang dan sejarah lainya juga. Membuat lawang semua menjadi suatu musium yang sangat menakutan kata banyak orang, kenapa kok di bilang begitu kata banyak orang ada banyak penampakan di tempat tersebut hingga siapa saja yang masuk di gedung lawang sewu akan merinding karena penunggu lawang semu memang sering sekali menampakan diri kepada orang yang ingin melihat langsung di dalamnya.

Sebelum melihat video hantu di lawang sewu kita flashback tentang sejarah lawang sewu sehingga kita bisa mengetahui tentang didirikan dan sejarah yang terkandung di gedung lawang semu tersebut.

Lawang Sewu merupakan sebuah gedung di Semarang, Jawa Tengah yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.

Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).

Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.

Untuk kengerian gedung lawang sewu ini anda bisa melihat di bawah ini untuk video penampakan hantu di gedung lawang sewu yang menjadi salah satu perbincangan setiap harinya di daerah semarang dan sekitarnya." Oke langsung saja melihat video hantu di bawah ini teman-teman".


Semoga info ini berguna buat kamu semua yang ingin melihat penampakan di lawang sewu yang selalu menjadi misteri di setiap harinya bagi pengunjung atau di masyarakat di sekitarnya.
Read More..

Selasa, 21 Januari 2014

SINOPSIS My Girlfriend Is A Gumiho Episode 1 Episode Terakhir




My Girlfriend is A
Gumiho Episode Lengkap 1 - 16 Episode Terakhir,  My Girlfriend is A
Gumiho Episode 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16 Episode Terakhir,
Sinopsis Lengkap My Girlfriend is A Gumiho Episode  1 - 16 Episode
Terakhir
Detail Serial Drama :

Judul : 내 여자친구는 구미호 / Nae Yeojachinguneun Gumiho

Nama Lain : My Girlfriend is a Gumiho

Genre: Romance, comedy, fantasy

Jumlah
Read More..